Postingan

AKSI NYATA MODUL 3.3 "GESIT GARUDA SMANSAKA"

Gambar
"GESIT GARUDA SMANSAKA " (Gerakan Literasi Digital Tenaga Guru Muda SMA Negeri 1 Tejakula)     Oleh: I Gusti Bagus Suyadnya CGP Angkatan 2 kab. Buleleng     A.       PERISTIWA (FACT) Literasi  digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan,  membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan  patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari  Di era digital seperti saat ini, para guru dan murid dituntut untuk mengikuti  perkembangan teknologi, terutama di masa pandemi di mana kegiatan belajar mengajar  dilakukan dari rumah. Literasi digital antara tenaga pendidik dan anak didik harus  dikembangkan, karena guru kini harus memiliki kemampuan menyajikan materi yang baru  secara digital, agar peserta didik tidak merasa bosan. Gerakan literasi digital tidak hanya kemampuan dalam penggun

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID (I GUSTI BAGUS SUYADNYA)

Gambar
  3.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid I GUSTI BAGUS SUYADNYA, S.Pd. CGP ANGKATAN 2 KABUPATEN BULELENG Pendidikan dan pengajaran yang dikelola dengan program yang berdampak pada murid akan memerdekakan peserta didiknya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat mewujudkan profil pelajar pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bernalar kritis, mandiri, gotong royong, dan kreatif. Setiap sekolah memiliki asset   / kekuatan yang dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan program sekolah yang berdampak pada murid. Program yang dijalankan sekolah merupakan program yang sifatnya berkelanjutan. Program yang diselaraskan dengan kekuatan atau asset yang dimilki sekolah.  Program yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah. Setiap program yang dilaksanakan pasti melalui tahapan-tahapan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, rencana tindak lanjut dan perbaikan. Per

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Gambar
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN. 3.1.A.7. DEMONTRASI KONTEKSTUAL Bagaimana anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang anda dapatkan di program  guru penggerak  ini di sekolah/ lingkungan asal anda? Belajar dan berbagi itulah kata-kata yang selalu saya jadikan pegangan didalam setiap mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi yang saya ikuti. Artinya selain belajar untuk peningkatan kompetensi diri sendiri, saya juga melakukan sesi sharing atau berbagi apa yang sudah saya dapatkan baik kepada rekan-rekan guru di sekolah dan juga rekan-rekan guru di seluruh nusantara. Karena bagi saya dengan berbagi maka ilmu yang akan kita miliki akan semakin berkembang dan bertambah. Selain itu, kita juga dapat menginspirasi rekan-rekan yang lain untuk ikut melakukan apa yang telah kita lakukan. Adapun cara yang akan saya lakukan dalam mentransfer dan membagikan pengetahuan yang saya dapatkan dalam program gu

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Gambar
  Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil? Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan yaitu “ menuntut segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak  agar dapat memperbaiki lakunya  (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak dalam mengambil suatau keputusan. Selain itu, seorang pemimpin (guru) harus selalu berpedoman pada Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Kaitannya dengan pengambilan keputusan, seorang pemimpin (guru) harus mampu mengambil sebuah keputusan yang tepat, arif, bijaksana, dan berpihak kepada siswanya. Seora