AKSI NYATA MODUL 3.3 "GESIT GARUDA SMANSAKA"

"GESIT GARUDA SMANSAKA "



(Gerakan Literasi Digital Tenaga Guru Muda SMA Negeri 1 Tejakula)

 

 Oleh: I Gusti Bagus Suyadnya

CGP Angkatan 2 kab. Buleleng

 

 

A.      PERISTIWA (FACT)

Literasi  digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan,  membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan  patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari 

Di era digital seperti saat ini, para guru dan murid dituntut untuk mengikuti  perkembangan teknologi, terutama di masa pandemi di mana kegiatan belajar mengajar  dilakukan dari rumah. Literasi digital antara tenaga pendidik dan anak didik harus  dikembangkan, karena guru kini harus memiliki kemampuan menyajikan materi yang baru  secara digital, agar peserta didik tidak merasa bosan.

Gerakan literasi digital tidak hanya kemampuan dalam penggunaan internet dalam rangka mencari hiburan atau informasi. Literasi digital merupakan salah satu alat agar dapat membentuk keterampilan siswa dalam berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Implementasi literasi digital dalam sekolah merupakan suatu hal yang penting, agar semua orang dapat mencapai kesadaran untuk indikasi kemajuan bangsa. 

Literasi digital memiliki peran penting dalam keterlaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas yang dilaksanakan dimasa pandemi Covid-19, sehingga memperlancar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih efektif, dan memudahkan dalam mencari dan mengolah informasi, mempermudah kolaborasi antara pengajar dan pembelajar, dan mengarahkan murid agar literat digital sehingga mampu memfilter informasi yang valid dan benar di media sosial dengan cakap dan penuh tangung jawab.Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi selama pembelajaran pada tatap muka terbatas ini  akan mendorong pada peningkatan literasi digital.  Literasi digital menjadi pedoman untuk menunjang pembelajaran dengan media digital.  Dengan sumber digital siswa tidak hanya dapat berfokus pada pemahaman materi tapi mereka  juga bisa berpikir kreatif dalam memanfaatkan teknologi. Maka dari itu literasi digital diperlukan dalam pengembangan cara berpikir kritis siswa.

Komunitas GARUDA (Tenaga Guru Muda) yang biasa dikenal dengan Tim PJJ di SMA Negeri 1 Tejakula merupakan perkumpulan guru muda yang memiliki asset atau potensi lebih di bidang teknologi, yang berjumlah 9 guru. Komunitas ini dibentuk saat masa pandemi covid-19, tepatnya bulan juli tahun 2020. Dan penulis (CGP) sendiri bertugas sebagai ketua komunitas GARUDA. Fungsi komunitas GARUDA SMANSAKA ini adalah untuk membimbing guru dan siswa dalam menerapkan pembelajaran berbasis IT (teknologi). Untuk mempercepat proses literasi digital di sekolah, penulis bersama komunitas GARUDA melakukan sosialisasi, workshop pemanfaatan media pembelajaran berbasis IT kepada seluruh  guru yang ada di SMA Negeri 1 Tejakula dan memberikan informasi kepada siswa agar bisa menjadi warga digital yang cakap (cerdas, kreatif dan produktif), memberikan edukasi agar siswa tidak melakukan kegiatan penyebaran berita atau informasi Hoax dan Cyber Bullying di media social.

 

Tujuan Program

Adapun tujuan progam GESIT GARUDA SMANSAKA ( Gerakan Literasi Digital Tenaga Guru Muda SMA Negeri 1 Tejakula ) adalah :

  1. Mengedukasi warga sekolah, terutama guru dan siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dalam pembelajara.
  2. Memberikan budaya positif bagi siswa agar cakap berteknologi (cerdas, kreatif dan produktif), literat dalam menggunakan media social dengan tidak menyebarkan berita hoax dan anti cyber bullying.
  3. Memberi ruang dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh siswa guna mengembangkan potensi melalui kegiatan literasi digital.

  

Tolak Ukur

Adapun tolak ukur dari keberhasilan progam GESIT GARUDA SMANSAKA (Gerakan Literasi Digital Tenaga Guru Muda SMA Negeri 1 Tejakula ) adalah : 

  1. Guru dan Murid dapat memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi atau jaringan dalam kegiatan pembelajaran.
  2. Meningkatkan literasi dan numerasi siswa.
  3. Kreatifitas murid dapat berkembang dengan memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi atau jaringan.
  4. Murid dapat menggunakan media digital secara bijak, dan bertanggung jawab.

 

Linimasa Tindakan  Berdasarkan Alur BAGJA

Aksi nyata yang dilakukan adalah "GESIT GARUDA SMANSAKA " sebagai bentuk implementasi aksi nyata modul 3.3 Pengelolaan Program yang berdampak pada murid. Salah satu pendekatan berbasis kekuatan yaitu Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA agar  dapat menemukan data yang valid. Adapun langkah-langkah atau tahapan BAGJA  sebagai berikut:

 

 B-uat Pertanyaan

  1. Bagaimana cara efektif menumbuhkan budaya membaca dengan memanfaatkan aset yang ada di sekolah pada masa pandemi seperti saat ini?\
  2. Bagaimana meningkatkan kesadaran murid dalam menggunakan media digital secara bijak, kreatif dan bertanggung jawab ?
  3. Apa Kriteria Siswa yang literat digital?

 

A-mbil Pelajaran

  1. Peserta didik antusias dalam mencari sumber informasi dan memahami materi pembelajaran dengan literasi digital.
  2. Perlunya membudayakan telaah atau uji kebenaran informasi untuk menghindari hoaks dan bullying.
  3. Sebagian besar guru sudah fasih menggunakan media pembelajaran interaktif yang bsa di share melalui media elektronik / LMS.
  4. Pembelajaran Hybrid dimasa pandemi sangat tepat menerapkan literasi digital, dan dilanjutkan dengan PTMT untuk penguatan pembelajaran.
  5. Melakukan pemetaan aset sekolah.
  6. Murid menampilkan hal-hal terkait yang sudah dibaca sesuai minatnya.
  7. Melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat dan orang tua untuk memantau pelaksanaan litersi digital.
  8. Mencari profil sekolah, orang / teman sejawat atau tokoh terkenal yang sudah pernah atau berhasil meningkatkan  pemahaman siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dan  alat-alat komunikasi atau jaringan dalam pembelajaran serta kesadaran siswa dalam menggunakan media digital secara  bijak, kreatif dan bertanggung jawab

 

G-ali Mimpi 

  1. Siswa memiliki kemampuan dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi atau jaringan dalam pembelajaran serta memiliki kesadaran dalam menggunakan media digital secara bijak, kreatif dan bertanggung jawab.
  2. Guru memiliki kemampuan dan kreativitas dalam mengedukasi murid dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi atau jaringan dalam pembelajaran serta memiliki kemampuan dalam memberikan kesadaran kepada murid dalam menggunakan media digital secara bijak, kreatif dan bertanggung jawab.
  3. Kepala Sekolah memberikan dorongan, motivasi serta dukungan terhadap upaya program GESIT GARUDA SMANSAKA serta kepercayaan terhadap langkah perbaikan dan pengembangan bagi guru dan muri.
  4. Meningkatnya pemahaman kepala sekolah, guru, dan murid dalam menggunakan media digital dan internet. 
  5. Keluarga atau orang tua siswa ikut mendampingi dalam penggunaan media digital sebagai sarana pengembangan literasi digital. Pendampingan keluarga terutama orang tua kepada anak dalam menggunakan alat elektronik dan mengakses internet di rumah untuk  membantu tugas sekolah menjadi hal yang sangat penting.
  6. Bagaimana Perasaan dan kondisi sekolah jika siswa sudah literat digital?

 

J-abarkan Rencana

  1. Penyampaian Program Literasi digital kepada kepala sekolah.
  2. Tim GARUDA melakukan Sosialisasi Program Literasi Digital kepada pendidik, tenaga kependidikan, komite (perwakilan orang tua) dan siswa.
  3. Tim GARUDA mengadakan workshop penggunaan media pembelajaran berbasis digital, seperti; workspace for education (belajar.id), Canva, Quizizz, Kahoot, dan OBS Studio.
  4. Guru mata pelajaran menyusun dan membagikan ragam media pembelajaran di LMS Classroom 1 Hari sebelum Pelaksanaan PTMT (diferensiasi konten) guna memberi kesempatan kepada siswa dalam memilih sumber informasi digital.
  5. Meminta siswa untuk membaca dan memahami materi pembelajaran (literasi digital), dan menyampaikan dan mengelaborasi pemahamannya disaat pelaksanaan PTMT.
  6. Guru dan Orang Tua siswa berkolaborasi dalam memberikan pengetahuan dan pendampingan kepada siswa untuk menjadi pengguna media elektronik yang baik dan bertanggung jawab.
  7. Meminta siswa untuk mengupload hasil karya terbaik terkait program literasi digital.
  8. Melakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut

 

 A-tur Eksekusi

  1. Pelaksanaan program dilakukan oleh seluruh warga sekolah dengan Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab, guru, tenaga kependidikan, komite, orang tua dan semua komponen yang ada di sekolah memiliki tanggung jawab yang sama untuk mencapai tujuan program.
  2.  Uji Coba program dilaksanakan mulai dari tanggal 11 Oktober sampai 5 November 2021.
  3. Evaluasi dilaksanakan setiap minggu dan evaluasi keseluruhan program dilakukan setelah 1 bulan pelaksanaan  program.
  4. Hasil Evaluasi bisa dipakai untuk mengambil keputusan tindak lanjut/ refleksi pelakasanaan program.

 



HASIL DARI AKSI NYATA

Gambaran Umum Program

  1. GARUDA ( Tenaga Guru Muda) berbagi ketrampilan terkait pemanfaatan media pembelajaran kepada seluruh guru di SMA Negeri 1 Tejakula, melalui kegiatan sosialisasi dan workshop.
  2. Mengedukasi siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat  komunikasi atau jaringan dalam pembelajaran.
  3. Mengedukasi siswa agar siswa dapat menggunakan media digital secara bijak,  kreatif dan bertanggung jawab. (menghindari menyebarkan informasi hoax dan tidak melakukan tindakan cyber bullying).
  4. Meminta bantuan orang tua untuk ikut serta dalam mendampingi anaknya dirumah saat pembelajaran daring dan penggunaan media social.

 

Dalam pelaksanaannya guru dan murid sangat antusias mengikuti kegiatan program yang  dilaksanakan hal ini terlihat dari keaktifan serta rasa penasaran guru dan siswa dalam  memanfaatkan perangkat digital. Siswa ikut aktif dalam merancang sebuah karya digital untuk melakukan gerakan anti hoax dan anti cyber bullying melalui poster, twibbon, dan video. Dengan kata lain program ini berjalan dengan baik dan tujuan dari program ini pun tercapai.

 

Waktu Pelaksanaan Program

Waktu pelaksanaan program ini berkisar 4 minggu dimulai dari perencanaan hingga pelaporan , program ini akan dilaksanakan secara konsisten (berkesinambungan) 

 

Strategi Pelaksanaan Program

Berbagi peran merupakan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan program GESIT GARUDA SMANSAKA, peran dan kontribusi berbagai pihak diperlukan dalam mencapai tujuan dari program ini , kerjasama melalui diskusi dan kolaborasi dilaksanakan untuk membangun iklim positif dari berbagai pihak yang berkepentingan ( Pengawas sekolah , Kepala Sekolah , Guru ,Komite , Murid , Orang tua/masyarakat) 


 Faktor Pendukung dan Penghambat Program

  • Faktor pendukung dari program ini yaitu

  1. Kepala Sekolah yang selalu mendukung program positif untuk penigkatan kualitas managament sekolah.
  2. Guru yang selalu kreatif, inovatif, kolaboratif dan semangat belajar untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis digital.
  3. Siswa sangat gemar hal-hal yang berbasis elektronik / digital.
  4. Komite dan orang tua siap mendukung kegiatan program.
  5. Sarana dan prasarana elektronik yang dimiliki oleh sekolah, guru dan siswa sangat baik.
  6. Potensi siswa ada di bidang seni, budaya, kepemimpinan, dan berbasis IT.
  7. Komunitas GARUDA SMANSAKA yang sangat semangat dan antusias dalam melaksanakan program GESIT yang bertujuan untuk kebaikan sekolah dan murid SMA Negeri 1 Tejakula agar cakap berteknologi
  • Faktor penghambat dari program ini yaitu;

    ·    Masih ada murid tidak memiliki Handphone sendiri. Untuk itu diperlukan kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua wali  murid yaitu dengan memanfaatkan Handphone yang dimiliki oleh orang tua/wali murid atau anggota keluarga agar murid dapat mengikuti program GESIT GARUDA SMANSAKA dengan baik.

    ·       PTMT masih sangat terbatas, sehingga untuk mengeksplorasi dan merefleksi materi yang dibaca oleh siswa di media digital terkadang tidak cukup waktu.

    ·         Masih ada orang tua yang belum begitu paham dengan program sekolah literasi digital

    ·         Ada guru yang masih lemah kompetensi digitalisasinya.



DOKUMENTASI PELAKSANAAN PROGRAM

GESIT GARUDA SMANSAKA

                                         Gambar 1. Penyampaian Program Kepada Kepala Sekolah


                                                                                      

          Gambar 2. Komunitas GARUDA berkolaborasi dalam merancang kegiatan dan melaksanakan program GESIT


                        Gambar 3. Kegiatan Sosialisasi Program GESIT GARUDA SMANSAKA                                                                                

                                                     


                                Gambar 4. Workshop Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran

(Belajar.id/Workspace for education, CANVA, QUIZIZZ, KAHOOT, dan OBS Studio)

 



                        Gambar 5. Pelaksanaan Gerakan Literasi Digital dalam Pembelajaran                                           

                                                                                

                                                          

Gambar 6. Pendampingan Orang Tua dalam Program GESIT GARUDA SMANSAKA



Gambar 7. Hasil Karya Siswa dalam program GESIT GARUDA SMANSAKA 




     B. PERASAAN (FEELINGS)

Guru di SMA Negeri 1 Tejakula semakin merasakan dampak positif yang diterima disaat menggunakan teknologi dalam menunjang proses pembelajaran, sehingga guru-guru di SMA Negeri 1 Tejakula semakin semangat untuk belajar dan berkolaborasi dengan komunitas GARUDA dalam menyusun sebuah media pembelajaran dan evaluasi siswa berbasis IT.

Murid semakin bersemangat dalam melaksanakan tugas tugas yang diberikan dengan memanfaatkan perangkat digital yang dimilikinya. Dengan pengetahuan literasi digital yang dimilikinya meningkatkan kreatifitasnya berkarya sebagai contoh konkrit mereka berkolaborasi menghasilkan poster kreatif, twibbon gerakan anti hoax dan cyber bullying dan karya tulis yg bervariasi dalam menyelesaikan tugasnya. 

Kebahagiaan tersendiri bagi saya sebagai guru dan dan komunitas GARUDA yang telah berhasil berbagi kompetensi di bidang IT kepada guru, menambah kecakapan murid dan mengedukasi  murid dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi atau jaringan dalam pembelajaran. Program GESIT ini harus terus dilanjutkan sehingga dapat memberikan efek positif yang lebih baik bagi kemajuan pembelajaran di sekolah dan karakter murid dalam hal literasi digital.

 

C.   PEMBELAJARAN (FINDINGS)

Dalam Aksi Nyata Program GESIT GARUDA SMANSAKA gerakan literasi digital  sangat bermanfaat untuk memberikan  pengalaman bagaimana kita mengidentifikasi kebutuhan murid, merencanakan program yang berdampak pada murid, dan mengelola program sekolah dengan mempertimbangkan risiko yang terjadi. Adapun tahapannya ialah :

  1. Identifikasi jenis resiko : ada beberapa resiko yang mungkin muncul dari program ini, diantaranya dari resiko pemenuhan ada beberapa murid   masih perlu pembimbingan khusus dalam pelaksanaan program .
  2. Pengukuran Resiko : resiko yang dihadapi tidak terlalu besar, akan tetapi tetap harus diperhatikan dan diukur dalam pelaksanaan program sekolah.
  3. Strategi pengendalian resiko : Berbagi peran merupakan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan program GESIT GARUDA SMANSAKA, peran dan kontribusi berbagai pihak diperlukan dalam mencapai tujuan dari program ini , kerjasama melalui diskusi dan kolaborasi dilaksanakan untuk membangun iklim positif dari berbagai pihak yang berkepentingan (Kepala Sekolah , Guru , Murid , dan Komite (Orang tua/masyarakat)).
  4.  Melakukan Evaluasi terus menerus maju bekelanjutan ; Evaluasi Program diperlukan dalam mengoptimalkan pencapaian tujuan dari program tersebut seperti; Melakukan wawancara (testimoni), observasi , survei dilakukan dalam meningkatkan hasil nyata  dari program yang dijalankan.

 

D.   PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Dalam pelaksanaannya murid sangat antusias mengikuti kegiatan program yang  dilaksanakan hal ini terlihat dari keaktifan serta rasa penasaran siswa dalam  memanfaatkan perangkat digital. Dengan kata lain program ini berjalan dengan baik dan tujuan dari program ini pun tercapai.

Setelah melaksanakan aksi nyata ini harapannya dapat dijadikan tolak ukur untuk keberhasilan program sekolah berikutnya. Dan melalui  program ini dapat menjadi inspirasi bagi guru lain dalam melaksanakan kegiatan serupa di sekolahnya.

Program GESIT GARUDA SMANSAKA  ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih luas, bukan hanya pada lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan antar Lembaga pendidikan di lingkungan yayasan maupun masyarakat sekitar.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENYUSUN KESEPAKATAN KELAS - BUDAYA POSITIF SEKOLAH

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID (I GUSTI BAGUS SUYADNYA)

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN